Ketika
menikmati teh-jahe kesukaan di salah satu angkringan di kota gudeg tanpa
sengaja, mata saya melihat ada seorang perempuan, kemungkinan seorang
mahasiswi, yang sedang asyik ber-selfie ria dengan gadget-nya. Seketika itu
juga saya tertarik dengan apa yang ia pikirkan ketika berselfie ria.
Apa yang ia lihat
ketika ber-selfie? Apakah dia hanya sekedar bercermin dan tertarik melihat
wajahnya? Apa yang menjadi fokusnya?, Hal-hal yang baik dari wajahnya? Hal yang
kurang pas? atau dua-duanya?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut membawa saya menyandingkan kata ‘selfie’ dan ‘introspeksi’. Dua kata
yang mirip maknanya, meskipun tidak dalam “keadalaman artinya”. Selfie dan
introspeksi sama-sama berusaha melihat ke diri kita. Melihat apa yang ada pada
kita. Bedanya, selfie hanya pada tataran permukaan, dan apa yang nampak nyata,
sedangkan introspeksi “lebih dalam” lagi melihat apa yang ada di ‘dalam diri’
kita. Selain itu, di dalam introspeksi ada unsur ‘refleksi’ yang bertujuan
melihat ke dalam diri kita tentang apa yang telah kita lakukan, dan apa yang
bisa dilakukan untuk bisa memperbaiki diri.
Pertanyaan
iseng saya, apakah orang yang suka ber-selfie juga memiliki kebiasaan melakukan
“introspeksi’ diri? Tentunya, perlu penelitian yang mendalam untuk mendapatkan
jawabannya. Saya hanya ingin ber-andai-andai, jika hobi selfie juga diimbangi
dengan kebiasaan melakukan introspeksi diri, saya kok meyakini, orang tersebut
akan menjelma sebagai sosok manusia yang ‘dewasa’ dan ‘bijak’. Di setiap dia
ber-selfie, dia tidak hanya melihat apa yang nampak di wajahnya. Tetapi, dia
juga memperlakukannya sebagai cermin dirinya.
Ia pun
menemani saat-saat dia menikmati wajahnya di dalam cermin tersebut dengan
pertanyaan-pertanyaan introspektif,
misalnya; Apa hal baik yang sudah aku
lakukan hari ini? Apa yang aku cari? Apa yang perlu aku tingkatkan dari caraku
bersosialisasi? Apa tujuan hidupku? Apa Motivasi Hidupku? Apa yang
membahagiakanku? Dan Sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut, ketika sedang berselfie atau tidak saya yakin sangat membantu kita
untuk selalu bisa berintrospeksi tentang siapa diri kita, dan apa tujuan hidup
yang kita jalani.
“Selfie” dan
“Introspeksi” adalah saat-saat “me time” diri kita, ataupun seperti kata seorang teman, ia merupakan saat-saat
ketika kita ‘egois’ dengan diri kita. Suatu moment yang sangat sayang jika dilewatkan
begitu saja tanpa pelajaran dan pembelajaran apapun tentang ‘diri kita’. Jadi,
mari berselfie, sambil tidak melupakan pentingnya introspeksi. #gusrowi.
No comments:
Post a Comment