Rasanya, tidak pernah ada yang menyangkal manfaat memiliki “kemampuan bekerjasama”
(Teamwork Skill). Sebuah kemampuan yang banyak dibutuhkan di
dalam menjalani hidup sehari-hari. Namun, meski kemampuan ini bisa dilatih dan
dibentuk, masih banyak orang yang
mengalami kesulitan menguasai dan melakukannya.
Mengapa?
Orang tidak mau bekerjasama karena merasa tidak memiliki kepentingan yang
sama; Tidak memiliki ‘rasa percaya’ (trust) yang cukup kepada orang lain; Tidak
merasakan adanya manfaat untuk ‘berbagi’ kebahagiaan dan kemenangan bersama
orang lain; dan tidak memiliki
pengalaman yang cukup tentang “dua kepala” akan lebih baik dibanding “satu
kepala” ketika menghadapi dan menyeselesaikan masalah.
Padahal, dengan bekerjasama, kita
memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan; berinvestasi membangun
dan membina hubungan baik dengan orang lain; dan menunjukkan diri kita sebagai
mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dan dukungan orang lain;
Bekerjasama juga membuka munculnya peluang-peluang yang tidak “terencana”
yang bisa mempererat hubungan baik dengan orang lain; dan sekaligus mengasah
pikiran dan keterampilan untuk ‘lihai’ dan ‘canggih’ berpikir tentang kepentingan
“kita”, dan bukan semata-mata mengedepankan kepentingan “saya”.
Jadi, bekerjasama adalah tentang “Kita”, dan bukan tentang “Saya”. Jika
ketika merayakan kemenangan bersama, kita masih berpikir “Jika tidak ada saya”,
atau “Jika bukan karena saya”, nampaknya kita perlu “merubah cara kita
bekerjasama” (Transforming the way we
collaborate). Tidak saja mentransformasi alasan kita bekerjasama dan cara
kita melakukannya, namun juga pentingnya berpikir tentang “keberlanjutan” dari
kerjasama yang dilakukan. What’s Next?. # gusrowi
coooooollllll
ReplyDeletebagus sangat memotivasi
ReplyDeleteadadadadadadad
ReplyDeletellllll
ReplyDelete,,,,,,,,,,,,
ReplyDelete11
ReplyDelete